Cimplukan

Cimplukan (Physalis angulata L)adalah tanaman liar yang sering dijumpai tumbuh di dataran rendah yaitu area persawahan, perkebunan dan pekarangan yang membaur dengan rumput dengan tempat sedikit terlindung. Buahnya bulat hijau tertutup kelopak jika sudah matang akan berwarna kuning dan rasanya manis. Habitat asli cimplukan adalah dari Amerika kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Pada masyarakat tradisional khasiat cimplukan telah dipercaya dapat untuk mengobati ayan, obat cacing, penyakit kuning, bisul, borok, keseleo dan nyeri perut.


Kandungan Kimia
Secara detail kandungan senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam cimplukan antara lain:
  • Herba: Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
  • Biji: 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
  • Akar: alkaloid
  • Daun: glikosida flavonoid (luteolin)
  • Tunas: flavonoid dan saponin
Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan,didapatkan informasi bahwa cimplukan memiliki aktivitas sebagai anti hiperglikemi, anti bakteri, anti virus, imuno stimulan dan imuno supresan, anti inflamasi, anti oksidan, dan sito toksik. Beberapa penelitian sebagai berikut:
  • Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap cimplukan, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun cimplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas, hal ini menunjukkan adanya aktivitas anti hiperglikemi dari cimplukan.
  • Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas anti mikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.
source: http://farmasi.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar