Alang-Alang

Alang-alang atau ilalang (Imperata Cylindrica) ialah sejenis rumput berdaun tajam yang kerap dianggap menjadi gulma di lahan pertanian. Alang-alang dapat berbiak dengan cepat dengan benihnya yang tersebar cepat bersama angin atau melalui rimpangnya yang cepat menembus tanah yang gembur.Pada lahan bekas hutan rusak yang terbuka, bekas ladang, sawah mengering, tepi jalan dan sebagainya, alang-alang dapat segera menguasai lahan dan tumbuh dominan menutupi areal yang luas. Sifat invasif dari alang-alang ini menjadikan predikat dirinya menjadi rumput gulma. Alang-alang dapat ditemukan di mana saja di seluruh dunia.

Manfaat
Kecepatan tumbuh dan jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi.
Daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap rumah. Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal. Beberapa pengobatan yang dilakukan secara turun temurun oleh nenek moyang dengan menggunakan rimpang alang-alang yang direbus kemudian diminumkan yaitu untuk mengobati diare, tekanan darah tinggi dan melancarkan air seni.

Kandungan
Dalam pengetahuan modern, akar alang-alang diketahui mempunyai kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan),dan menghilangkan haus.

Penelitian
Jaya Antonius Satrya, Fakultas Farmasi UNAIR melakukan penelitian untuk mengetahui efek antipiretik (pereda demam) infus batang alang-alang pada tikus putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus batang alang-alang konsentrasi 5%, 10%, dan 20% mempunyai efek antipiretik. Infus batang alang-alang konsentrasi 20% paling kuat efek antipiretiknya.

Lingga Jarliton, Jurusan Farmasi FMIPA USU melakukan penelitian untuk mengetahui efek antipiretik infus bunga alang-alang dibandingkan dengan parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus bunga alang-alang dengan konsentrasi 10% dan dosis 12 ml/kgBB mempunyai efek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati.

Rustam Erlina, Apt, MS, dosen dari FK UNAND melakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan efek diuretik (peluruh air seni) serta kadar natrium dan kalium darah dan urin antara pemberian ekstrak etanol akar alang-alang dan furosemid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak etanol akar alang-alang 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB memiliki efek diuretik yang hampir sama dengan furosemid dosis 0,72 mg/kgBB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar